Archive for the ‘My Works’ Category

4 Alternatif Arsitektur Data Warehouse

Data Warehouse, atau biasa disingkat dengan DW, atau DWH, secara harfiah diartikan sebagai “gudang data”, namun secara makna didefinisikan oleh Inmon sebagai “Kumpulan data dengan karakteristik subject-orientedintegrated, time variant dan non-volatile yang digunakan untuk kebutuhan pengambilan keputusan strategis organisasi ” .

Definisi di atas adalah yang umum dijadikan referensi di berbagai literatur.

Di samping data warehouse, di dunia data warehouse juga dikenal istilah Data Mart, yaitu kumpulan data yang digunakan sebagai bahan analisis suatu departemen tertentu, atau subject area tertentu. Perbedaan utamanya yaitu pada cakupan data yang dimiliki oleh Data Mart, yang terbatas pada subject area atau departemen tertentu, sedangkan Data Warehouse mencakup semua bagian di perusahaan.

Pada suatu training, saya menjelaskan mengenai 4 alternatif arsitektur data warehouse berdasarkan gambar berikut

 

Mari kita bahas sekilas mengenai keempat arsitektur data warehouse di atas:

  1. Enterprise Data Warehouse. Pada arsitektur ini, Data Warehouse merupakan satu-satunya penyimpanan data dari berbagai sumber di suatu organisasi. DWH ini juga yang dijadikan acuan utama dalam melakukan analisis, membuat laporan, dashboard, data mining, dan Business Intelligence. Kelebihan dari pendekatan ini adalah sumber data untuk analisis adalah hanya DWH ini, selain itu, kelebihannya yaitu semua data terintegrasi dengan baik (dengan syarat proses analisis dan perancangan DWH dilakukan dengan matang). Kekurangan pendekatan ini adalah ketika data yang dimiliki sudah sangat banyak, DWH dengan arsitektur Enterprise Data Warehouse bisa mengalami masalah kinerja, apalagi jika ditambah semakin banyaknya pengguna yang menembak DWH ini secara bersama-sama.
  2. Dependent Data Mart. Saya melihat arsitektur ini sebagai kelanjutan dari Enterprise Data Warehouse. Ketika DWH pada EDW sudah dianggap berat, ditambah effort untuk mengupgrade infrastruktur yang kadang tidak ekonomis, maka dibuatlah data mart-data mart di satu atau lebih departemen untuk mengakomodasi kebutuhan laporan di departemen yang bersangkutan . Kelebihan dari arsitektur ini adalah  kinerja DWH menjadi lebih ringan. Jika sebelumnya sehari ada 10,000 hit yang ditujukan ke data warehouse, dengan adanya data mart baru, sebagian porsi hit tersebut akan mengarah ke data mart, misalkan porsi data warehouse tinggal 8,000 hit dan yang 2,000 ditujukan ke data mart. Jika satu data mart masih dianggap kurang, maka bisa dibuat data mart berikutnya untuk departemen lain, misalkan penjualan. Pembuatan data mart baru tersebut mungkin bisa mengurangi hit data warehouse menjadi 6,000. Begitu seterusnya hingga dicapai nilai yang optimal. Disamping manfaat dari sisi kinerja, dependent data mart juga memungkinkan setiap departemen melakukan tuning lebih jauh terhadap struktur tabel dimensional. Tuning  dimaksudkan  untuk meningkatkan kinerja sistem secara keseluruhan dalam mengakomodasi kebutuhan analisis departemen yang mungkin belum diakomodasi oleh data warehouse. Dibandingkan arsitektur dengan data mart yang lainnya, alternatif ini memiliki karakteristik Enterprise Data, yaitu data yang terdapat di DWH dan DM memiliki cakupan validitas di tingkat enterprise/organisasi/perusahaan karena tingkat tersebut sudah didapatkan ketika memasuki DWH.
  3. Independent Data Mart. Meskipun sama-sama memiliki DM seperti pada arsitektur Dependent Data Mart, alternatif  ini tidak memiliki Data Warehouse di dalamnya. Setiap DM harus memiliki strategi integrasi yang tidak terkait. Hal itu dikarenakan nature dari pembangunan DM adalah karena tingginya kebutuhan data untuk analisis pada suatu departemen dan tidak optimal jika harus menunggu dibuatnya DWH di level organisasi/perusahaan.  Karena itulah satu departemen memutuskan membuat DM versi departemen itu. Jika ada departemen lain yang memiliki kebutuhan analisis yang tinggi juga, maka dimungkinkan dorongan untuk membuat DM di departemen tersebut juga tinggi, ditambah adanya contoh departemen lain yang sudah membangun DM versi departemennya. Hal pokok yang biasanya menjadi kekurangan di pendekatan ini adalah data yang dihasilkan cenderung belum menjadi  level enterprise, namun masih di tingkat departemen. Hal tersebut dikarenakan  pembangunan DM mungkin hanya melibatkan departemen pembuat, dengan sedikit sekali-atau tanpa-keterlibatan departemen lain, sehingga aspek integrasi format data dan formula tidak terpenuhi.
  4. Enterprise Data Mart. Ini merupakan alternatif solusi antara Dependent Data Mart dan Independent Data Mart. Adanya staging yang berada di level Enterprise adalah sebagai area integrasi data dari berbagai sistem. Dengan demikian, data lebih dekat ke level enterprise. Namun demikian, kendala integrasi kadang juga menjadi masalah di sini, yaitu jika ketika mengembangkan DM untuk departemen A, departemen-departemen lain yang ada di organisasi tidak banyak dilibatkan, atau bahkan tidak dilibatkan sama sekali.

 

 

Poin-poin positif hasil meeting singkat internal perusahaan

Alhamdulillah, banyak sekali hal (baca: ilmu) yang saya dapatkan sore ini di sesi pertemua antar Divisi (baca: bukan liga Indonesia). Beberapa perumpamaan digunakan, dan memang, make sense, masuk akal sekali.

Poin-poin positif yang saya tangkap malam ini:

  1. Perumpamaan tim sepak bola yang hanya memperkuat lini penyerangan, namun tidak terlalu memperhatikan lini tengah dan bek. Tentu, pada akhirnya sulit menjadi tim yang kuat. Begitu halnya perusahaan, jangan hanya lini penyerang seperti sales, marketing, tim project yang perlu diperkuat, namun orang-orang di belakang layar yang membuat rumusan, ide, konsep, dan memahami solusi perusahaan juga andalah dikala perusahaan mendapat serangan yang keras.
  2. Sharing knowledge. Ini adalah hal yang terpenting di dalam perusahaan. Budaya menyimpan pengetahuan pada satu orang cenderung memberi dampak negatif terhadap perusahaan. Budayakan sharing knowledge, sehingga pengetahuan menjadi knowledge dari perusahaan, bukan hanya perseorangan. Pribadi yang eager untuk selalu mengembangkan diri biasanya lebih senang mencari perusahaan yang terbuka secara pengetahuan. Jangan jadikan pengetahuan yang menjadi hak perusahaan adalah sesuatu yang mahal dan sulit dalam mengaksesnya, bahkan ketika orang yang bersangkutan hengkang, pengetahuan juga hengkang mengikuti.
  3. Prinsip egaliter merupakan salah satu alternatif positif yang bisa diterapkan di perusahaan. Setiap orang memiliki hak yang sama dalam menyampaikan ide, menggodok, mengusulkan, dan menjalankannya. Hindari hirarki organisasi yang menutup keran ide dari setiap karyawan yang ada di dalamnya. Perusahaan yang miskin ide, bersiaplah menghadapi akhir yang akan datang dalam waktu dekat, karena ide yang kita jalankan saat ini, dan mendatangkan profit bagi perusahaan, pastinya akan menbuka peluang bagi orang lain untuk menduplikasinya karena tergiur keuntungan yang sedang dinikmati oleh perusahaan. Kompetitor yang eager dengan ide perusahaan kita tentu tidak hanya berpikir sampai sebatas ide tersebut saja, karena dia pasti memasukkan insight maupun knowledge unik yang dia miliki sehingga ide yang asal mulanya adalah meniru dari perusahaan kita pada akhirnya menjadi ide orisinil baru yang memberi kekuatan bagi pesaing dalam mengungguli perusahaan kita saat ini. So, bisa disimpulkan bahwa kebutuhan untuk memiliki peternakan ide adalah suatu keharusan. 
  4. Salah satu hal praktis yang diterapkan bagi pribadi yang dinamis dan juga bermanfaat dalam menghadapi tuntutan kehidupan yang berjalan begitu cepat, yaitu dengan memiliki daftar 4 kuadran yang didefinisikan setiap pagi. Isi dari kuadran tersebut adalah dari kiri bawah berlawanan arah jarum jam: Urgent, Important, Not Important, Not Urgent. Dengan kemampuan menempatkan suatu target pada keempat kuadran tersebut, diharapkan pribadi yang dinamis tersebut bisa menentukan prioritas pekerjaan yang akan dilakukan dan diselesaikan pada hari itu. Hasil pekerjaan pada hari itu juga diharapkan akan lebih maksimal dan dapat terhindar dari hal buruk yang bisa timbul dikarenakan tidak mengerjakan hal-hal yang Urgent
  5. Dapat mengenali permasalahan utama dalam satu perusahaan yang berkaitan dengan komunikasi. Ada komunikasi eksternal, dan ada pula komunikasi internal. Jika inti permasalahan suatu organisasi adalah komunikasi eksternal, maka yang harus ditangani adalah hal itu. Komunikasi internal dalam hal ini dijalankan dengan seadanya, tanpa perlu mendapat perhatian yang berlebihan. Lain halnya ketika komunikasi internal memegang peranan dalam kelangsungan perusahaan, maka tentu itu harus menjadi prioritas bersama yang perlu mendapat dukungan penuh dari setiap lini perusahaan. Komunikasi eksternal yang dimaksudkan disini adalah hal-hal seperti hubungan baik dengan suplier, customer, brand-image. Ketika komunikasi eksternal kurang baik, perusahaan sulit untuk menempatkan dirinya pada nilai yang unggul dibandingkan dengan perusahaan kompetitor. Namun, ketika nilai perusahaan baik (tentu karena komunikasi eksternal baik), maka kesempatan akan datang dengan sendirinya. Saat ini, customer sudah semakin pintar dalam menentukan pilihan. Banyak sekali kriteria yang dijadikan acuan dalam menentukan apakah suatu perusahaan layak mendapat kepercayaan dari customer untuk membuat sesuatu, untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan, untuk maju bersama-sama dengan perusahaan customer. Ketika tingkat kepercayaan tinggi, sama halnya ketika kita percaya diri, maka keberanian adalah menjadi masa lalu, yang dicari bersama adalah content atau isi dalam mengatasi permasalahan.
  6. Apakah perusahaan palu gada itu baik? ini adalah pertanyaan yang tidak mudah untuk dijawab, karena ada juga perusahaan yang hidup dengan menerapkan konsep ini. Namun demikian, ada juga yang menganggap pendekatan ini terlalu merepotkan, karena perusahaan harus menyediakan resource yang mampu beradaptasi dengan beragam solusi dan teknologi yang mungkin dibutuhkan oleh customer. Jawaban dikembalikan pada visi, misi, dan strategi perusahaan, apakah perusahaan palu gada menunjukkan ketidakprofesionalan atau malah sebaliknya, itu adalah perusahaan yang profesional karena berusaha memberikan solusi segala permasalahan yang muncul di perusahaan customer.
  7. Delegasi.. to be heppi.. itu yang saya tangkap ketika mendengarkan penjelasan mengenai hal ini. Ketika banyak orang menganggap bahwa pendelegasian suatu pekerjaan sama halnya dengan membuka kartu kita kepada orang lain, yang pada akhirnya menjadikan perusahaan dapat dengan mudah menendang diri kita, banyak pula yang menjadi delegasi suatu kekuatan yang sangat dahsyat, terutama bagi mereka yang menganggap hidup bukanlah hanya bekerja saja, namun ada urusan keluarga, orang tua, bermasyarakat di dalamnya. Dengan menghilangkan komponen delegasi dalam pekerjaan kita, artinya kita harus siap sehidup-semati dengan pekerjaan yang sedang kita tangani. Ada halnya kita memerlukan waktu istirahat untuk cuti, rehat sejenak untuk menikmati kampung halaman, namun ketika tidak ada orang lain yang tahu mengenai pekerjaan kita, bersiaplah untuk mendapat ijin hanya satu hari, tidak lebih. Bandingkan ketika kita dapat dengan leluasa mendelegasikan pekerjaan kepada rekan kita atau bawahan kita ketika kita ada urusan mendadak, atau ada rencana rehat dalam waktu yang cukup lama seperti libur Idul Fitri selama 2 minggu. Tinggal kita yang menentukan apa yang kita cari dalam hidup ini.
  8. Originalitas ide. Tidak mudah menentukan apakah suatu ide yang diutarakan oleh seseorang adalah original dari pikirannya. Karena kadang suatu ide yang didengar oleh orang yang tidak memiliki passion di bidang tersebut, hanya akan lewat selayang pandang menjadi suatu informasi tak berkonteks dan tak bermakna. Lain halnya ketika ide tersebut didengar oleh orang yang memang memiliki urusan dan ketertarikan di bidang tersebut, tentu dengan mudahnya ide tersebut terekam, terbungkus dengan knowledge yang sudah dimiliki sebelumnya, sehingga menjadi wisdom bagi dirinya, atau paling tidak menjadi knowledge baru yang originil. Namun demikian, perlu diperhatikan juga ada tipe orang yang sudah bersharing pikiran dengan orang lain, dan pada akhirnya ide orang lain tersebut diakui dan diklaim sebagai idenya. Itu kembali kepada keyakinan dan niat baik kita apakah kita mengakui suatu ide pemikiran orang lain, atau kita hanya ingin mencuri ide pemikiran orang lain. Orang yang suka mencuri ide orang lain pada akhirnya akan jatuh pada posisi yang jelek ketika banyak orang menyadari fenomena tersebut dan menyadari pola yang dia gunakan.
  9. Masih berkaitan dengan originalitas ide. Sangat bagus memiliki perusahaan yang memiliki ladang ide, karena ide memicu perkembangan perusahaan yang dahsyat. Karena itu, perusahaan harus memiliki mekanisme untuk memberi penghargaan kepada para karyawannya yang memiliki ide original, dan dalam mengimplementasikan ide brilian tersebut demi kemajuan perusahaan. Ketika perusahaan gagal mengidentifikasi kepemilikan ide, dan ketika perusahaan tidak tahu bagaimana cara menghargai ide yang diungkapkan oleh karyawannya, bersiaplah untuk menjadi perusahaan yang miskin ide. Itu karena karyawan merasa tidak terlalu berharga untuk mengeluarkan ide, toh nanti dicuri orang, atau toh itu tidak akan terlalu dihargai. Setiap karyawan memiliki keunikan, tidak memandang siapakah karyawan tersebut. Ide juga tidak dibatasi hanya untuk board of director, atau para manager. Ide yang baik biasanya muncul dari niat baik seseorang terhadap sesuatu. Karena niat baik nantinya akan memunculkan jalan keluar atas suatu permasalahan, dan lahirlah ide.
  10. Lost sight… lost mind… ini adalah pola ruangan kerja yang meminimalisasi sekat antar-ruangan. Idenya adalah dengan semakin banyaknya sekat, keinginan berkomunikasi dengan rekan kerja dan partner kerja akan semakin berkurang. Dengan kurangnya komunikasi, setiap orang dipupuk untuk memiliki pemahaman yang berbeda-beda, dan ini adalah salah satu sumber konflik dan pemahamam, yang pada akhirnya menjadikan perusahaan tidak bisa berjalan selaras, bahkan keluar dari rel yang sudah dicanangkan dalam mencapai visi abstrak perusahaan.
  11. Ucapan seorang anak berusia 5 tahun kepada ayahnya yang menjabat sebagai CEO di sebuah perusahaan besar. Ruang kerja ayahnya berukuran sangat besar, bisa 10x20m. Ayahnya terpana dan berpikir panjang, bagaimana mungkin anaknya yang baru berumur 5 tahun dan baru sekali itu datang ke ruangannya bisa mengatakan hal sedemikian. “Daddy, your room is very big. It must be as big as your Ego…“.  
  12. “It’s not time to start demanding”… jangan sampai terjadi bertepuk sebelah tangan. Tangan kiri hanya meminta tangan kanan untuk bertepuk, tanpa tangan kiri mendekati tangan kanan. Useless.

 Demikian panjang daftar ilmu dan wawasan yang saya dapatkan dari pertemuan singkat 1.5 jam malam hari ini. Semoga pertemuan yang penuh manfaat serupa lebih sering dilakukan, dan semoga kita semua dapat mengambil hikmah positif dari diskusi yang terjadi di dalamnya. Aamin.

 

Pencarian aplikasi berbagi video (Video Sharing Application) untuk Product Management Group

Masih terkait dengan pemindahbagian saya di kantor, dari Presales Telkomsel ke Product Management Group. Saya sudah cukup lama terpikir bagaimana bila perusahaan memiliki satu repositori pengetahuan terpusat, yang mana dari tempat tersebut, setiap karyawan bisa mendapatkan informasi, pengetahuan, dan wawasan global hingga detil mengenai suatu produk. Kaitannya dengan Product Management Group, repositori ini nantinya akan menjadi sumber informasi utama jika seseorang ingin mengetahui tentang suatu produk yang menjadi kompetensi perusahaan, yaitu yang masuk ke dalam daftar Service Catalogue.

Keinginan tersebut saya mulai kemarin, momen dimana salah seorang teman kami akan berpindah karya dari perusahaan kami ke perusahaan lain di bidang SAP, untuk menangani Business Intelligent. Saat ini,  yang bersangkutan ditugaskan pada bagian Quality Control (aka.Tester) untuk Enterprise Application Integration di salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Tools yang dipegang adalah SoapUI.

Kemarin saya dapat email dari Project Manager yang mengundang siapa saja yang ingin menghadiri sharing session dari ybs mengenai Test tool & Load tool. Langsung saja di pikiran saya muncul inisiatif untuk mengabadikan momen tersebut ke dalam video. Langsung saja saya mengeskalasi keinginan tersebut kepada superordinat saya dan diteruskan ke bagian yang memang berkompeten menangani dokumentasi untuk momen-momen seperti ini.

Karena satu dan lain hal, pada hari ini pihak yang akan mendokumentasikan tidak bisa menghadiri acara tersebut karena ada keperluan lain. Akhirnya saya menggunakan PLAN B, yaitu mengandalkan camstudio untuk mengabadikan pergerakan gambar di notebook narasumber, dan mengandalkan Samsung Monte saya untuk merekam video keadaan ruangan selama sesi tersebut.

Setelah sesi tersebut selesai, dilanjutkan dengan pemotongan kue ulang tahun (kebetulan narasumber juga ultah), dilanjutkan foto-foto oleh bagian dokumentasi yang akhirnya datang. Lalu saya melakukan pencarian aplikasi yang memungkinkan membuat satu repositori untuk video seperti Youtube untuk menaruh file-file dokumentasi training atau sharing session seperti ini.

Setelah cari demi cari, saya mendapatkan dua (saya yakin sebenarnya lebih banyak dari ini):

  1. phpmotion v3.5. saya suka yang ini karena koleksi templatenya banyak dan bagus-bagus di phpmotiontemplates.com.
  2. clipbucket v2.0.8. 

Baru mendapatkan dua, saya terhenti karena ternyata saya tidak bisa langsung mencobanya di notebook Fujitsu yang saya gunakan ini. Mengapa? karena requirement dari keduanya adalah mereka berjalan di lingkungan sistem operasi Linux based, yang dilengkapi dengan library FFMPEG, Flvtool2, MP4Box, etc.

Satu ganjalan yang perlu mendapat perhatian yang saya dapatkan dari forum clipbucket, yaitu untuk menggunakan clipbucket mengharuskan dihidupkannya fitur  Background Processing and Exec Enabled. Fitur exec itu bisa dimanfaatkan oleh hacker untuk mengeksploitasi sistem kita.

Yang menarik yang saya simpulkan dari sistem bisnis kedua tools itu adalah:

  1. mereka mendistribusikan tools tersebut secara free of charge, dengan full feature.
  2. mereka menyediakan layanan instalasi profesional, bagi yang mengalami kesulitan menginstal. Layanan ini secara umum dibagi 2, yaitu setup environment agar semua prerequisite terinstal di server, instalasi aplikasi di environment yang sudah tersedia prerequisitenya. Biaya yang mereka kenakan adalah antara $50-$100.
  3. mereka menyediakan template dengan harga yang cukup fantastis, $99

Saya berencana mencoba aplikasi yang sudah saya dapatkan ini di servernya TSG, later insya Allah.

 

Petualangan baru, dari Presales Telkomsel ke Product Management Group

Berdasarkan struktur organisasi baru di perusahaan tempat saya bekerja sekarang, saya menempati posisi baru sebagai anggota “Project Management Group”. Bagian ini pada hirarki adalah sebagai berikut:

CEO => CTO => Corporate Portofolio => Product Management Group

Ini adalah group baru di perusahaan kami, sehingga deskripsi pekerjaannya pun sampai saat ini belum saya ketahui. Namun demikian, saya coba menebak dari namanya, bagian ini berfungsi untuk mengelola produk-produk VST&Group.

Saya mendefinisikan produk menjadi 2 jenis, yaitu:

  1. produk yang dibuat oleh VST&Group
  2. produk yang dibuat oleh Principal, VST&Group sebagai reseller maupun implementor

 Kedua jenis produk di atas dapat dipecah lagi menjadi beberapa kategori. Namun saya tidak akan membahasnya saat ini.

Tugas berikutnya dari bagian yang baru ini adalah mengelola portofolio perusahaan. Konsep portofolio ini diinisiasikan sebenarnya sejak akhir tahun lalu, meskipun secara “liar”, pemikiran ini sudah muncul di benak beberapa orang (seperti saya :D) sejak beberapa tahun lalu yang intinya adalah adanya keinginan agar perusahaan bisa lebih fokus dalam menggarap opportunity. 

Salah satu tugas yang harus dideliver berkaitan dengan portofolio perusahaan adalah mengeluarkan semacam “Visitek Portofolio Pocket Book”, yang berisi penjelasan manusiawi dari setiap portofolio yang dimiliki oleh perusahaan. Buku ini nantinya akan menjadi pegangan tim sales agar mereka memiliki pegangan daftar produk yang disediakan oleh perusahaan, dan agar tim sales lebih mudah memahami arti setiap istilah IT yang di dalamnya banyak sekali jargon-jargon yang sulit dipahami.  

Sekarang, saya masih merangkap dengan aktivitas di bagian sebelumnya, yaitu Presales Telkomsel. 2 in 1.